Senin, 02 Oktober 2017

DOWNLOAD PTK PENJASKES ATLETIK SD LARI SPRINT DOC

DOWNLOAD PTK PENJASKES ATLETIK SD LARI SPRINT DOC-Pembelajaran lari sprint siswa kelas V SD Negeri Tahun Pelajaran 2015/2016, banyak mengalami permasalahan ptk penjaskes sd kelas 5 yang timbul dalam pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa yang kurang dari nilai rata-rata dibawah nilai KKM 75 yang telah ditentukan guru. Pendekatan yang digunakan dalam ptk penjaskes sd tentang atletik doc ini adalah pendekatan bermain melalui permainan hitam hijau. Apakah ada peningkatan hasil belajar lari sprint melalui permainan hitam hijau, Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lari sprint melalui permainan hitam hijau pada siswa kelas V SD Negeri Tahun Pelajaran 2015/2016.

Penelitian ptk penjaskes atletik smp menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research), tindakan dalam penelitian ini dibagi dalam dua siklus, dalam download ptk penjaskes sd lengkap tiap siklus menunjukan perkembangan proses pembelajaran jasmani pada materi lari sprint. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 37 siswa. Instrumen yang di gunakan untuk pengambilan data pada penelitian ptk penjaskes sd sepak bola adalah lembar pengamatan, dan tes unjuk kerja siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.

Data ptk penjas sd doc berupa hasil belajar siswa yang meliputi ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. Data penelitian ptk penjas sd lari jarak pendek menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran lari sprint melalui penerapan permainan hitam hijau dapat menciptakan pembelajaran lebih aktif, siswa antusias mengikuti pembelajaran dan senang dalam melakukan tugas gerak yang di berikan guru sehi ngga keterampi lan gerak siswa dan penguasaan materi lari sprint meni ngkat sehi ngga nilai hasil belajar lari sprint yang di perol eh siswa juga meni ngkat dari kondisi awal persentase siswa yang nilainya mencapai KKM 75 sebesar 40% atau 15 anak dari jumlah keseluruhan siswa, pada tindakan siklus pertama persentase siswa yang nilainya mencapai KKM mencapai 70% atau sebanyak 26 siswa kemudian pada siklus kedua persentase ketuntasan belajar mencapai 86% atau sebanyak 32 siswa.

Hasil ptk penjas bola voli  dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan permainan hitam hijau pada materi pembelajaran lari sprint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas V SD Negeri No. 114 Uraso Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara. Penulis memberi saran bagi guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukan dapat meni ngkat sehi ngga tuj uan pembelajaran bisa tercapai.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas mapel (penjas) pendidikan jasmani dan kesehatan yang diberi judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Permainan Hitam Hijau Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Tahun Pelajaran 2015/2016”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan tingkat dari IV a ke IV b. Disini akan di bahas lengkap.

PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan file PTK Penjas Kelas IV SD lengkap dalam bentuk word dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0856-42-444-991 dengan Format PESAN PTK PENJAS SD).

PTK PENJAS ATLETIK SD

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, ptk penjaskes sd tentang atletik pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan ptk penjaskes sd kelas 5 bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, ketrampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial dan tindakan moral melalui kegiatan aktifitas jasmani dan olahraga. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, tehnik dan strategi permainan/olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur kerjasama, dll). Aktifitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktifitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman download ptk penjaskes sd lengkap untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan serta pemahaman terhadap gerak manusia. Sesuai dengan karakteristik siswa SD, usia 6-13 tahun kebanyakan dari mereka cenderung masih suka bermain. Untuk itu ptk penjaskes sd kelas 1-6 harus mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia baik kognitif, psikomotor dan afektif mengalami perubahan.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam ptk penjaskes sd tentang atletik doc berbagai pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik sekaligus membentuk pola hidup sehat sepanjang hayat.

Selama ini terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa aki bat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor serta life skill. Dengan diterbitkannya undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan ptk penjaskes atletik kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, ketrampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportifitas, spiritual, sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, tehnik dan strategi media alat bantu/olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur kerjasama, dll). Aktifitas yang diberikan dalam ptk penjaskes sd sepak bola pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktifitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan tujuan sebagaimana yang ada di dalam kurikulum maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan tidak membosankan. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran. Atletik adalah induk dari segala cabang olahraga. Nomor-nomor atletik dapat dibagi : lari, lompat dan lempar. Kemampuan lari, lompat dan lempar sudah dimiliki sejak dahulu, dengan tujuan untuk mempertahankan diri dalam berburu. Dengan alasan-alasan itulah, seharusnya atletik dapat digemari oleh anak didik.

Pembelajaran lari sprint siswa kelas V SD Negeri, banyak mengalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa yang kurang dari nilai rata-rata di bawah nilai KKM 75 yang telah ditentukan guru. Beberapa faktor ptk penjas sd doc yang menyebabkan tidak tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah pembelajaran yang monoton, kurangnya pengembangan pembelajaran, tingkat pemahaman siswa yang rendah, kurangnya minat siswa terhadap materi lari sprint, banyak siswa ptk penjaskes sd kelas 1-6 enggan melaksanakan kegi atan yang diberikan oleh guru karena kebanyakan siswa mempunyai pandangan bahwa lari adalah kegiatan melelahkan sehi ngga mengakibatkan siswa tidak tertarik dengan kegi atan lari.

Hambatan-hambatan diatas menjadi permasalahan guru dalam melaksanakan pembelajaran terutama pada materi lari sprint. Faktor terpenting dalam pembelajaran lari untuk SD kelas atas adalah metode pembelajaran mengandung unsur teknik dasar lari dan menarik bagi siswa sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga guru harus menerapkan pendekatan pembelajaran yang dikemas melalui permainan hitam hijau agar siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti kegiatam belajar mengajar pembelajaran lari sprint, dengan harapan pembelajaran lari sprint dapat disenangi oleh siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Salah satu cara menumbuhkan atau meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani adalah dengan metode bermain, dalam penelitian tindakan kelas (ptk) penjaskes sd kelas 1-6 ini peneliti bermaksud ingin menerapkan permainan hitam hijau dalam pelaksanaan pembelajaran lari sprint dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Setelah peneliti mengamati hal-hal tersebut, peneliti mencoba menerapkan pembelajaran dengan metode pendekatan bermain, peneliti ptk penjas bola voli berupaya memasukan unsur permainan kedalam materi lari sprint dengan tujuan agar siswa merasa senang, tidak merasa jenuh dalam kegiatan pembelajaran serta menciptakan suasana kegembiraan dengan harapan materi lari sprint dapat disenangi oleh siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

DOWNLOAD PTK PENJASKES SD LENGKAP

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka rumusan masalah penelitian download penelitian tindakan kelas sekolah dasar (SD/MI) adalah Apakah ada peningkatan hasil belajar lari sprint melalui permainan hitam hijau pada siswa kelas V SD Negeri  Tahun Pelajaran 2015/2016 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan hasil belajar lari sprint melalui permainan hitam hijau pada siswa kelas V SD Negeri  Tahun Pelajaran 2015/2016.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis
Hasil Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya penelitian yang sudah ada sebelumnya sebagai bahan informasi atau bahan perbandingan untuk melakukan penelitian yang lain. Khususnya materi lari sprint, serta menambah wawasan dalam pengembangan materi pembelajaran atletik.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Guru
a. Untuk meningkatkan kreatifitas mengajar melalui penerapan model pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran.
b. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjal ankan tugasnya secara profesional.
2. Bagi Siswa:
Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan serta meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani ( PAIKEM ) dalam meningkatkan hasil belajar lari sprint.
3. Bagi Sekolah:
Hasil penelitian ini dapat membantu memperbaiki pembelajaran pendidikan jasmani olahraga di sekolah.

1.5 Sumber Pemecahan Masalah

Permainan hitam hijau merupakan bentuk permainan sederhana yang bertujuan untuk melatih kecepatan reaksi, kecepatan berlari, serta kelincahan yang merupakan unsur pokok dalam lari cepat (sprint). Sehingga pembelajaran yang disajikan oleh peneliti melalui nuansa permainan, tetapi tanpa menghilangkan substansi pokok materi dengan harapan dapat menciptakan kegiatan pembelajaran dengan suasana kegembiraan dengan harapan materi lari sprint dapat disenangi oleh siswa sehingga menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan serta memperoleh hasil pembelajaran yang optimal sesuai tujuan pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penjaskes

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran Lari Sprint

2.1.1 Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai suatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.
Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa.
Tujuan pendidikan secara garis besar dikelompokan oleh (Bloom :1956 dan Krathwohl :1964) dalam (Nadisah, 1992:50) dibagi ke dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Dengan demikian tujuan pendi di kan jasmani pun seti dak-ti daknya harus bermuara ke sana.

Akan tetapi oleh karena pendidikan jasmani mempunyai kekhasan, Annarino menambahkan satu ranah lagi yaitu ranah fisikal atau ranah jasmaniah. Dengan demikian maka tujuan pendidikan jasmani yang ingin dicapai itu bernaung di bawah payung ranah - ranah sebagai berikut :
1) Ranah jasmaniah,atau fisikal yang mencakup perkembangan organik.
2) Ranah psikomotor yang mencakup perkembangan neuromuskular (syaraf­otot)
3) Ranah kognitif, yang mencakup perkembangan intelektual.
4) Ranah afektif, yang mencakup perkembangan sosial - personal - emosional.
(Nadisah, 1992:50)

2.1.2 Hakekat Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman (Catharina,T.A.2004:2)

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan li ngkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Interaksi adalah sali ng mempengaruhi yang bermula adanya sali ng berhubungan antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi antara guru dengan peserta didik. Karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang langsung menyenangkan dan mencerdaskan siswa. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga. Belajar atau learning, ptk penjaskes sd tentang atletik perubahan yang secara relative berl angsung lama pada perilaku yang di peroleh dari pengalaman pengalaman. Belajar merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu.

Dari berbagai pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku dari seorang individu melalui kegiatan interaksi dengan lingkungan sehingga individu dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan untuk mencapai tujuan. Dengan Kata lain kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku. I.G.A.K Wardani (2003:2.5) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu :
1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah ptk penjaskes sd kelas 1-6 keterampilannya semakin meningkat, di bandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar.
2. Perubahan yang berkesi nambungan (konti nyu).
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya.
3. Perubahan yang fungsional. ptk penjaskes sd pdf
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepenti ngan masa sekarang maupun masa mendatang.
4. Perubahan yang bersifat positif
Perubahan perilaku yang terjadi bersi fat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan. Misalnya, seorang siswa sebelum belajar tentang lari sprint menganggap bahwa dalam lari sprint kurang bermanfaat bagi masa depannya, namun setelah mengikuti pembelajaran lari sprint, dia memahami dan berkeingi nan untuk menerapkan lari sprint dalam kehi dupannya.
5. Perubahan yang bersifat aktif
Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan. Misalnya, siswa ingin memperoleh pengetahuan baru tentang lari sprint, maka siswa tersebut aktif melakukan kegiatan membaca, mengkaji buku-buku dan latihan gerak lari sprint, berdiskusi dengan teman tentang lari sprint dan sebagainya.
6. Perubahan yang bersifat pemanen
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, siswa belajar berlari, maka penguasaan keterampi lan berlari tersebut akan menetap dan melekat dalam diri siswa tersebut.
7. Perubahan yang bertujuan dan terarah
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada ptk penjas sd yang ingin di capai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misalnya, seorang siswa belajar lari sprint, tuj uan yang ingin di capai dalam jangka pendek mungkin dia  ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan gerak lari sprint yang di wujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai mencapai KKM. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi atlet sprinter dengan berbagai aktivitas di lakukan dan di arahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampi lan ptk penjas sd doc.

2.1.3 Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar menurut Winkel dalam Sunarto (2009) yang menyatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.
Pengertian hasil belajar menurut Catharina, T.A (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.

Pengertian hasil belajar menurut Sukmadinata (2005), prestasi atau hasil belajar (achievement) merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir ptk penjaskes sd sepak bola maupun keterampilan motorik. Di sekolah, hasil belajar atau prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang telah ditempuhnya. Alat untuk mengukur prestasi/hasil belajar disebut tes prestasi belajar atau achievement test yang disusun ptk penjas sma oleh guru atau dosen yang mengajar mata kuliah yang bersangkutan.

Pengertian hasil belajar menurut Nasution dalam Sunarto (2005) mendefinisikan prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psi komotor (keterampilan), sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Pengertian hasil belajar menurut Nawawi (1981: 100) : Keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu.
Menurut Nawawi (1981: 127), berdasarkan tujuannya, hasil belajar ptk penjaskes sd sepak bola
dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau kecakapan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas, termasuk di dalamnya keterampilan menggunakan alat.
2. Hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan tentang apa yang di kerjakan.
3. Hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku.
Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal, kecakapan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampi lan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psi komotorik (Sudjana, 1990:22).
Menurut Gagne dan Briggs (Catharina,T.A.2004:10), perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk ptk penjas bola voli :
1) Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, mi salnya pemberi an nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
2) Kecakapan intelektual; yaitu keterampi lain ndividu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol -simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
3) Strategi kognitif; kecakapan indvidu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses ptk penjas sd doc.
4) Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
5) Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan download ptk penjaskes sd gratis.

Sementara itu, Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak dalam:
1) Kebiasaan; seperti : peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhi rnya ia terbi asa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.
2) Keterampilan; seperti : menulis dan berolahraga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
3) Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.
4) Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat ptk penjaskes sd tentang atletik doc.
5) Berfikir rasional ptk penjaskes sd pdf; yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar­dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti bagaimana (how) dan mengapa (why).
6) Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
7) Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).
8) Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu).
9) Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspek-aspeknya.


Terima kasih telah berkunjung di blog kami yang membahas Download Contoh ptk Penjaskes Atletik SD Lengkap Doc. Semoga PTK Penjas ini dapat membantu Anda dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + Rekomendasikan ini di Google untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di bawah. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.

4 komentar: